Minggu, 26 April 2009

PERKEMBANGAN TANAMAN MENGKUDU

Tanaman obat mengkudu mempunyai prospek yang cukup baik untuk dikembangkan di Indonesia, karena selain lahan dan iklim yang sesuai juga ditunjang oleh sumber daya manusia yang cukup banyak dan relatif murah. Pabrik industri pengolahan mengkudu berkem-bang pesat dan hasil olahan mengkudu Indonesia telah dipasarkan ke berbagai negara. Dukungan penelitian ke arah peningkatan produktivitas, mutu dan efisiensi dari semua aspek budidaya masih diperlukan, sehingga produk olahan mengkudu Indonesia mampu bersaing di pasaran Internasional. Berkaitan dengan hal-hal tersebut di atas, Balai Pene-litian Tanaman Obat dan Aromatik melakukan pengumpulan aksesi tanaman obat termasuk tanaman mengkudu dari berbagai daerah di Indonesia dan telah melakukan penelitian-penelitian mengenai komponen budidayanya. Dari hasil penelitian didapatkan 3 tipe meng-kudu yang memiliki keunggulan produksi. Se-lain itu pemberian pupuk kandang atau bokasi 15-20 kg/tanaman/ tahun dapat meningkat-kan produksi dan mutu buah mengkudu. Pengembangan budidaya mengkudu perlu diarahkan ke daerah yang sesuai yaitu pada daerah yang beriklim A, B1, dan B2 (Oldeman), jenis tanah Latosol, Andosol, Regosol dan Podsolik, kedalaman tanah efektif >150 cm, tekstur lempung berpasir, berkerikil, berhumus atau lempung liat berpasir kwarsa, drainasenya cukup baik, kemasaman tanah 5,5-6,5, curah hujan 2.000-3.000 mm/th dengan hari hujan 150-170 hari/th. Pengembangan mengkudu akan lebih meng-untungkan bila dikembangkan dengan sistim pola tanam tumpangsari dengan tanaman lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar